Di buku “Bung Tomo Suamiku”, Soelistina Sutomo, sang istri bercerita. “Pada 10 November 1945, saya bertugas jadi anggota PMI. Korban tentara dan rakyat Surabaya banyak sekali. Saya diutus untuk mencari truk untuk mengangkut korban ke daerah aman. Nah, saat itu saya dibonceng motor oleh sesama pejuang.” Komentar lain dari Juhana Sutisna, Sarjana Sejarah Universitas Pajajaran Bandung. “ Ya.., zaman itu pejuang kita memang sudah menggunakan motor-motor rampasan dan eks mandor kebun seperti HD 750 cc 1941 atau BSA M20-21.”
Motor terbukti sangat membantu dlam perang. Karena karakter motor yang gesit dan mudah untuk bersembunyi. Karena itu pabrikan legendaris macam Scott, Triumph, Douglas, BSA, Sunbeam atau Phelon & Moore merancang motor untuk digunakan memperkuat kekuatan perang militer Inggris.
Negeri musuhnya di PD II seperti Jerman tak mau kalah. Mereka membangun NSU dan BMW sebagai andalannya. Belgia menggunakan FN dan Austria Puch. Sedangkan Amerika, mereka menggunakan Indian dan Harley Davidson sebagai kendaraan perangnya.

Para bikers jaman sekarang belum tentu mengenal dengan varian motor-motor perang seperti Kawasaki KLS 650 atau CH-46E Sea knight Chinook. Motor ini diterjunkan helikopter tempur AS di dataran tandus Afghannistan untuk memerangi gerilyawan Thaliban.
Belum lagi motor skuter perang yang dipakai Angkatan Udara Amerika yang diturunkan lewat helikopter. Kabarnya, motor ini sangat ideal dipakai dalam pertempuran kota. Mereka juga menggunakan motor jenis trail berkapasitas 250 sampai 500 cc. Ada banyak lagi varian dari motor perang, dan kita akan bahas satu persatu lain waktu oke..?
Sumber : Tabloid Motorplus
http://motopedia000.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar